Konstruksi Jalan Beton/Paving & Aspal

 


I.           JENIS KONSTRUKSI JALAN
Beberapa type jalan yang digunakan dalam membuat jalan lingkungan di dalam Perumahan yang dikembangkan oleh Developer.
Type jalan yang sering digunakan adalah :
1.1.    Jalan Beton
1.2.    Jalan Aspal
1.3.    Jalan aspalt beton
1.4.    Jalan Paving Block

1.1.   JALAN BETON
Jalan yang dibuat dari perkerasan beton yang terbuat dari campuran semen pasir dan batu pecah split yang sering disebut perkerasan kaku (Rigid).  
Kekuatan dari jalan ini ditentukan dari kekuatan Plat beton yang dicor yang umumnya tergantung dengan :
  • Jumlah dan diameter besi tulangan
  • Ketebalan Plat beton minimal 20 cm
  • Kekuatan karakteristik campuran beton minimal K 300
1.1.1.      Konstruksi Jalan beton umumnya terdiri dari beberapa lapisan yaitu :

·  Pondasi atas (Base course)

Untuk lapisan base Course yang disusun dari sirtu atau pasir batu 2- 5 cm dengan CBR minimal adalah 20. Dan ketebalan minimal 15 cm. Cara menngelar material harus merata lebih baik menggunakan motor grader selanjutnya dipadatkan dengan Tandem roller. Setelah itu anda dapat menggunakan tire roller sambil disiram air baru finishing menggunakan tandem roller lagi sampai tercapai 15 cm tanah padat.   Dibawah lapisan basecourse digelar lembaran Geotextile dengan tujuan menahan masuknya air dari bawah tanah ke permukaan subbase (Dewatering). Apabila kontruksi terdapat sub base nya, mka geotextile ditempatkan dibawah sub base atau diatas permukaan sub grade.

Sub base ( pondasi bawah)
Apabila daya dukung tanah sangat lemah dan tanah lempung cenderung berair sebaiknya ditambah lapisan sub base (Pondasi bawah)  yang terdiri dari batuan besar dengan ketebalan minimal sub base dan base course adalah 15 s/d 30 cm. Material sub base digelar dengan motor grader agar rata dari arah pinggir ketengah, selanjutnya dengan tandem roller dan diakhiri dengan tire roller sambil disiram air biar semakin padat. Tandem roller berfungsi untuk meratakan dan memadatkan lapisan sub base tersebut.

Umumnya menggunakan batu pecah kualitas a,b atau struktur macadam dengan CBR < atau = 50.

·  Plat/ slab beton
Menggunakan campuran dengan kekuatan karakteristik K 300 dengan tulangan wiremesh dengan ketebalan beton 20 cm. Besi tulangan tersebut berfungsi untuk menahan kembang susut dari beton akibat cuaca udara panas dan dingin sehingga tidak menimbulkan keretakan yang akan merusak jalan beton. Metode pengecoran beton digelar per segmen dengan panjang sekitar 15 m.


1.1.2.Secara garis besar pekerjaan jalan beton baru terbagi menjadi beberapa bagian besar :
1.  Pemadatan tanah dasar/asli.
2.  Urugan makadam  (jika diperlukan)
3.  Urugan pasir
4.  Bekisting beton.
5.  Pemasangan lembaran plastik cor.
6.  Pembesian wiremesh serta besi dowel dan tie bar.
7.  Pengecoran beton ready mix atau mollen
8.  Finishing permukaan beton
9.  Perawatan/ curing beton.
10.              Cutting dan pembuatan jarak antar beton (dilatasi).


1.2.   JALAN ASPALT
Jalan yang dibuat dari lapisan pondasi yang kuat dan permukaan paling atas  digelar dengan aspalt panas ( Hotmix) . Jalan Aspal  (Hotmix)  sebagai konstruksi lentur adalah campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi ( Filler ) dengan bahan pengikat permukaan aspal dengan komposisi yang tertentu. Kekuatan jalan ini sangat ditentukan dari kekuatan base dan sub base course nya serta ketebalan subgrade tersebut.
Kandungan utama aspal adalah merupakan senyawa karbon jenuh, alifatik dan aromatic, atom hydrogen dan karbon dengan jumlah atom karbon sampai 150 per molekul.  Struktur atom  dari asspal (bitumen) juga tersusun dari nitrogen, oksigen, belerang dan beberapa atom lain, dimana komposisi massa aspal sekitar 80% massa aspal, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah atom besi, nikel dan vanadium.
Aspalt sebagai senyawa polar sehingga molekul satu dengan lainnya dapat membentuk jaringan seperti polimer yakni menjadi lunak dan encer saat  dipanaskan ( suhu 85 s/d 150 derajat celcius). Karakteristiknya menjadi  kental dan mengeras kembali pada suhu dingin ( < 85 derajat celcius). Sehingga aslpalt berfungsi sebagai pelumas atau pelincir di antara butiran kerikil atau agregat dalam campuran aspal beton (hotmix).
Penggilasan untuk pemadatan harus dilakukan pada saat lapisan masih panas, dan pada suhu aspal mendingin di bawah 85 derajat C penggilasan harus dihentikan, karena batu agregat di dalam campuran aspal sudah mulai melekat satu sama lain dan sulit berpindah untuk saling mengunci serta masih banyak porous( Lubang udara) yang belum terisi.  Akibat porous yang terlalu banyak maka air hujan akan merembes masuk ke dalam badan jalan, lapis pondasi menjadi lemah  dan permukaan perkerasan aspal menjadi bergelombang  serta ikatan agregat menjadi mudah lepas lepas.  Jika anda paksakan dengan menggilas pada suhu dibahaw 85 derajat celcius, maka batu agregat akan saling berbenturan dan pecah, sehingga  permukaan lapis atas menjadi kasar dan tidak rata.
1.2.1. Kekuatan dan kualitas konstruksi jalan aspalt sangan tergantung dari :
  •  Ketepatan perencanaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, ada tidaknya drainase dan kekuatan laipasan subgrade serta volume dan beban lalulintas
  • Kualitas bahan-bahan yang digunakan (pasir, batu split, aspal)
  •  Keahlian kontrator dalam pengerjaan serta sesuai persyaratan pelaksanaan di lapangan.
1.2.2.jenis campuran aspal  yang sering  digunakan di Indonesia adalah :
  • Aspal Beton, Hot RoIIed Sheet (HRS),
  • Aspalt yang diberi bahan tambahan lateks KKK 20, gilsonite dan bahan yang mengandung bahan dasar semen sehingga memenuhi spesifikasi jalan kualitas HRS B,
  • Split Mastic Asphalt (SMA).
  • Campuran yang sering dipakai pada lapisan jenis SMA adalah bahan aditif Viatop dan Vestoplast memberikan hasil yang memenuhi syarat pembuatan jalan.
1.2.3.Kekuatan jalan aspal terdiri dari beberapa lapisan yaitu :


1.2.3.1.Subgrade ( Tanah Dasar )
Lapisan dasar dari suatu perkerasan jalan berupa tanah asli yang dipadatkan, atau tanah timbunan dari lokasi lain. Subgrade memberikan peranan penting sebagai struktur yang menentukan kualitas dan kekuatan jalan yang kita bangun. Apabila tanah asli berupa gambut yang memiliki  daya dukung sigma CBR ( California bearing ratio) rendah maka harus dikupas dan dibuang terlebih dahulu, karena akan menyebabkan jalan akan turun ( Settlement).
Untuk pembuatan jalan raya jenis apapun agar kuat dan awet maka perlu di kupas lapisan tanah asli yang jelek, seperti humus atau akar pohon dan timbunan plastic dsb (top soil stripping) dengan ketebalan 10 s/d 30 cm. pembersihan tanah humus biasanya menggunakan excavator dan diratakan dengan bulldozer untuk pekerjaan besar dengan contour yng tidak rata.

1.2.3.2. Pondasi bawah ( Subbase course )
merupakan lapisan diatas tanah dasar yang berfungsi  untuk meneruskan beban gandar kendaraan dari lapisan atasnya. Ketebalan lapisan subbase berkisar antara (20 – 30) cm dengan Pondasi subbase disusun berupa  agregat halus (Fine aggregate), Agregat kasar berupa  batu pecah atau konstruksi macadam (Course aggregate) serta  bahan pengisi (filler) dengan spesifikasi  yang telah ditentukan.

1.2.3.3. Lapisan Pondasi atas (base course)
Lapisan subgrade yang berada di antara lapisan subbase course dan lapisan permukaan (Surface Course) yang juga berfungsi meneruskan beban kendaraan dari lapisan permukaan aspalt.
Agar tidak terjadi lendutan yang terlalu besar yang dapat merusak permukaan jalan, maka material yang digunakan pada lapisan pondasi atas ini harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dengan ketebalan berkisar antara (10 -20) cm bahan split ditabur sirtu.
 
 Campuran perekat sebelum lapisan permukaan( Surface coat) perlu diberi  Prime Coat  dengan menggunakan alat Asphalt Sprayer yag ditarik dengan tire roller.  Harus dipastikan lapisan base course benar benar bersih terhindar dari debu, maka sebaiknya di tiup kompresor dan kain goni atau sapu lidi agar daya rekat bagus.
1.2.3.4.        Lapisan Permukaan (Surface Course), 
Lapisan teratas dari konstruksi jalan  aspalt yang bersifat kedap air (non porouse) yang terbuat dari :
·    Asphalt Concrete Based Course (ACBC)
  Merupakan lapisan tersusun dari aspal gradasi kasar ketebalan 10 cm agar lebih stabil.
·     Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC),
Merupakan lapisan tersusun dari aspal gradasi halus ketebalan 5 cm yang cenderung cepat aus apabila bergeseken dengan permukaan roda kendaraan. Perekat  antara lapisan  a dan b digelar terlebih dahulu dengan Tack coat.  


1.3.   JALAN ASPALT BETON (HOTMIX)
Konstruksi jalan ini  digunakan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalan untuk jalan dengan lalu lintas berat, sedang, dan jalan runway, yang dapat menahan dalam kondisi berbagai jenis cuaca. 
1.3.1.Penggunaan Jalan aspalt beton sering digunakan untuk pembuatan antara lain :
·       Halaman rumah
·       Area parkir mall atau rumah sakit
·       Halaman parkir perkantoran atau ruko
·       Are parkir pabrik atau komplek pergudangan
·       Jalan raya jalan lingkungan dan jalan Toll
·       Jalan lingkungan perumahan dan area parkir taman.

1.3.2.Jenis Aspal Beton, yang dipergunakan sebagai permukaan jalan yang terbuat dari bahan yaitu :
·    Asphalt Traeted Base ( ATB ) , sebagai lapisan pondasi atas jalan yang di design untuk lalulintas dengan beban besar dengan kekuatan dukung Muatas Sumbu terbesar antara 8 – 10 Ton, dengan struktur ketebalan minimum 5 cm.
·    Wearing Course ( AC ) / Laston, Lapisan dengan ketebalan minimal 4 cm yang biasa digunakan sebagai lapisan permukaan jalan untuk lalulintas berat.
·     Binder Course ( BC ) lapisan permukaan yang digelar dengan tebal minimum 4 cm, yang biasanya digunakan sebagai lapisan permukaan kedua sebelum wearing course.
·      Hot Roller Sheet ( HRS ) / Lataston / laston 3, digelar dengan ketebalan minimal 3 cm yang digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan untuk  lalu lintas sedang.
·       Fine Grade ( FG ) adalah lapisan permukaan jalan aspalt hotmix dengan tebal gelaran antara 2,8 cm s/d 3 cm, untuk jalan dengan beban lalulintas rendah yang lazim dipakai di dalam lingkungan perumahan.  Untuk Jalan didalam lingkungan rumah atau parkir bisa juga dengan lapisan “ Sand Sheet”  dengan tebal gelaran maksimal 2,8 cm.

1.4.     JALAN PAVING BLOCK
Adalah jalan yang terbuat darai bahan Paving block atau con block yang mengandung bahan yang terbuat dari struktur dengan komposisi bahan campuran pasir dan semen Portland dan air.
Bentuk paving block umumnya adalah segi empat dan segi banyak dengan ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm, dengan warna abu-abu atau warna merah tua tergantung pesanannya.

Paving block banyak digunakan untuk area pejalan kaki/ Trotoar atau parkiran taman atau tempat rekreasi  maupun tempat jogging track, jalan lingkungan karena sifatnya dapat disusun dengan pola tertentu agar Nampak indah. Sifat utama dari jalan paving block ini adalah kemudahan dalam perawatan dan kemampuan menyerap air permukaan. Sehingga sangat cocok digunakan diarea dengan curah hujan tinggi. Usahakan kemiringan jalan atau parkiran antara 2 s/d 2,5 %. Sebelum dipasang paving block pasang base course dari batu split dengan ketebalan 10 cm baru diisi dengan pasir urug atau abu batu 5 cm. Untuk lebar jalan diatas 3 m yang dialui mobil atau kendaraan berat usahakan dipasang sub base sebagai pondasi dengan batu pecah dengan ketebalan 15 s/d 40 cm.


Contoh Jalan Paving Block untuk volume kendaraan sedang

II. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING MASING PERKERASAN JALAN

2.1.1. ASPAL BETON ( HOTMIX )

KELEBIHAN
·       Lapisan konstruksi Aspal beton tidak tahan terhadap air, (kedap air ).
·    Waktu pengerjaan/ pembuatannya sangat cepat sehingga dapat dilalui . 
·       Stabilitas konstruksinya tinggi sehingga dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk struktur setelah pelaksanaan penghamparan .
·  Tahan lama terhadap gesekan roda kendaraan dan  tahan terhadap cuaca.
·     Biaya pembangunannya relative murah dan pemeliharaan  lebih mudah dan murah.
·  Mempunyai sifat flexible dan halus sehingga memberikan  kenyamanan bagi pengguna jalan.

KELEMAHAN
  1. Pada struktur tanah yang buruk harus dilakukan perbaikan tanah terlebih dahulu, serta subgrade yang kuat sebelum digelar prime coat aspal. 
  2. Pemeliharaan antara 3 s/d 5 tahun
  3. Tidak tahan terhadap genangan air, sehingga diperlukan adanya kemiringan jalan serta  saluran drainase yang baik, agar permukaan jalan cepat kering setelah hujan. 
2.1.2.     JALAN BETON
KELEBIHAN
  • Dapat menahan beban kendaraan yang berat.
  • Direkomendasikan pada struktur tanah dengan daya dukung rendah dengan tanpa perbaikan struktur tanahnya terlebih dahulu.
  • Pemeliharaan lebih murah dibanding jalan aspalt  dan awet bisa 20 s/d 40 tahun.
  • Ketebelan lebih tipis disbanding jalan aspalt
  • Tahan terhadap genangan air dan banjir.
  • Biaya perawatan lebih murah dibanding jalan aspal.
  • Material lebih mudah didapat di indonesia
  • Direkomendasikan untuk jalan dengan volume lalu lintas kendaraan berat dan volume lalu lintas cukup tinggi.

KELEMAHAN

·       Kualitas jalan sangat tergantung pada proses pelaksanaannya, 
·   Waktu pembuatannya lama karena masa curing ( Perawatan pengerasan beton) bisa 28 hari, apabila pengeringan terlalu cepat dapat menimbulkan keretakan jalan,kecuali ditambahkan terkebih dahuludengan bahan kimia pada campuran beton atau dengan menutup beton pasca pengecoran dengan kain/ goni basah untuk memperlambat proses pengeringan.
·   Untuk penggunaan pada jalan  dengan kapasitas kendaraan dengan gandar berat akan membutuhkan biaya lebih mahal dibanding jalan aspal, karena harus menggunakan jenis beton dengan Kekuatan karakteristik lebih dari K 300.
·       Biaya perawatan lebih murah.
·     Memiliki ketahanan yang baik terhadap keausan terhadap gaya gesek roda kendaraan serta dapat menahan beban kendaraan yang berat.
·   Jalan umumnya kasar sering kurang nyaman bagi kendaraan yang lewat. Kehalusan permukaan jalan tersebut sangat ditentukan pada saat proses pengecoran sehingga diperlukan pengawasan yang ketat.
·   Proses perbaikan jalan umumnya dengan pengecoran diatas  konstruksi jalan beton yang lama, sehingga dapat menaikan elevasi jalan untuk menghindari genangan jalan.
·  Stabilitas dan kekuatan struktur yang tinggi sehingga dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadinya deformasi.
·       Pemeliharaan yang relative mudah dan murah.

2.1.3.            JALAN PAVING BLOCK

KELEBIHAN
·      Pelaksanaannya mudah dan tidak perlu menggunakan alat berat seperti stoom walls, compactor atau mobil molen.
·  Tahan terhadap beban statis, dinamik dan kejut dan tahan terhadap tumpahan bahan kimia dari mesin kendaraan karena porous dan langsung terserap kedalam tanah.
·   Pemeliharaannya sangat mudah dan dapat dipasang kembali setelah dibongkar.
·    Memiliki keunggulan dapat meresap air permukaan, sehingga dapat mengatasi genangan dan menjadi cepat kering.

KELEMAHAN
·     Mudah bergelombang bila struktur tanahnya atau pondasinya jelek.
·       Tidak nyaman untuk kendaraan karena sifatnya kasar dan tidak dapat untuk lalulintas dengan kecepatan tinggi. 

III.     MENGHITUNG  BIAYA PEMBUATAN  KONSTRUKSI  JALAN

3.1.    JALAN BETON
Ada beberapa komponen biaya terkait dengan budget pembuatan jalan beton yaitu :
1.  Biaya Tukang dan kenek
2.  Biaya papan cor, kayu kaso dan paku.
3.  Biaya besi beton ( Wiremesh) dan bendrat
4.  Biaya beton K 250, K 300, K 350 atau K 400
5.  Biaya pasir Cor, split dan semen.
Untuk memudahkan perhitungan biaya beton terlampir simulasi jalan beton dengan tebal 15 cm, kering dalam 28 hari, yaitu :

1.  Harga beton ready mix = Rp. 116.000 per m2
2.  Biaya tukang & Kenek  = Rp.    25.000
3.  Biaya Bekisting & kaso  = Rp. 184.000,-
Total Biaya per m2        = Rp. 325.000,-per m2. 

Biaya tersebut akan naik sebesar Rp. 20.000 per m2 untuk setiap kenaikan kekuatan Beton menjadi K300, K 350, K 400 dst. Begitu juga harganya akan naik proporsional apabila ketebalannya lebih dari 15 cm. Apabila menggunakan jenis beton yang cepat kering sekitar 3 hari setelah pengecoran, maka harga diatas dinaikan 3 kalinya.
3.2.    JALAN ASPALT HOTMIX
Berikut kami lampiran penawaran harga yang dapat anda gunakan sebagai acuan dalam menghitung biaya pembuatan jalan aspal hotmix untuk lingkungn rumah dengan beban dan volume lalu lintas rendah adalah sbb :

3.2.1.Asphalt penetrasi Rp. 100.000,- per m2
·       Gelaran batu macadam
·       Gelaaran batu abu
·       Pemadatan dengan mesin walls
·       Upah tenaga kerja

3.2.2.Pelapisan ulang/Overlay Rp. 90.000/M2
·       Pembersihan lokasi pekerjaan
·       Tambal sulam batu splite untuk lokasi yang berlubang
·       Teack coating asphalt cair { Perekat
·       Gelar asphalt hotmix 2 cm
·       Pemadtan dengan mesin baby roller
·       Upah tenaga kerja

3.2.3.Konstruksi macadam dengan lapisan atas hotmix Rp. 150.000,-/ m2
·       Galian tanah & pembersian lokasi proyek
·       Gelar batu macadam
·       Gelar batu splite
·       perekat Teack coat asphalt cair
·       Gelar asphalt homix 3 cm
·       Pemadatan dengan mesinn stoom walls
·       Upah tenaga kerja

3.3. JALAN PAVING BLOCK
Tahapan pekerjaan pembuatan jalan paving block adalah :
  1. Pekerjaan Galian Tanah sedalam 14 s/d 20 cm
  2. Pekerjaan Urugan Pasir untuk lantai kerja 5 cm
  3. Pek Pasangan Bata ukuran 10 cmx 20 cm x 5 cm
  4. Pek Plesteran, Campuran semen : Pasir = 1pc : 5ps
  5. Pekerjaan Acian semen portland
  6. Pekerjaan Paving Block tebal 6 cm K-200
  7.  
     
3.3.1.    Menghitung Volume Pekerjaan

Untuk menghitung kebutuhan paving, ada beberapa langkah dengan simulasi adalah sbb :

1.  Pembangunan Jalan paving panjang 100 m
2.  Lebar jalan   1,5 m
3.  Tepi jalan diberi  kansteen/jepit menggunakan bahan batu bata selebar 30 cm.

Berikut perhitungannya:

1.   Pekerjaan Galian tanah untuk kansteen
Tinggi galian      = 0,14 m ( 14 cm)
Lebar   galian     = 0,10 (10 cm)
Panjang  Jalan    = 100 m
Jumlah    = 2 (sisi kanan + kiri)
Maka volume pekerjaan galian tanah adalah:
Volume    = (100 x 0,1 x 0,14) x 2 = 2,80 m3


2.          Pekerjaan Urugan Pasir (sebagai lantai kerja kansteen)
Tinggi            = 0,05  (5 cm)
Lebar             = 0,10   (10 cm)
Jumlah           = 2 (sisi kanan + kiri)
Volume         = (100 x 0,1 x 0,05) x 2 = 1 m3


3.  Pekerjaan Pas. Batu Bata Dengan Campuran 1pc : 5ps
Tinggi        = 0,20
Jumlah      = 2 (sisi kanan + kiri)
Maka volume pekerjaan pasangan batu bata adalah:
Volume    = (100 x 0,20 ) x 2= 40,00 m2

4. Pekerjaan Plesteran Dengan Campuran 1pc : 5ps serta pek Acian
Lebar              = 0,10 + 0,10 = 0,20 ( Permukaan atas & Samping)
Jumlah           = 2 (sisi kanan + kiri)
Volume         = (100 x 0,20) x 2 = 40,00 m2

Volume Pekerjaan plesteran = luas pekerjaan Acian

5. Pekerjaan Paving Blok
Lebar  jalan     = 1,50 ( 150 cm)
Panjang  jalan = 100m
Maka volume pekerjaan Paving Blok adalah:
Volume    = (100 x 1,50 ) = 150,00 m2

6.  Daftar analisa harga satuan upah/ analisa pekerjaan

Daftar harga satuan upah/ analisa pekerjaan berbeda beda di setiap daerah tergantung harga material dan harga tukang per hari.  Daftar standar perhitungan harga satuan pekerjaan, dapat dibeli di dinas pekerjaan umum setempat.

Berikut  simulasi rekapitulasi Daftar Harga Sat upah/ Pekerjaan
Daftar Harga paving Block di jakarta timur

Daftar harga kansteen yang sudah jadi

Biaya RAB secara keleseluruhan adalah sebagai berikut:























































































































#Karawang Pilih Bupati LALAKI Peci #ganti bupati #Gerakan coblos nomor 3 - GKM Gerakan Karawang Maju #bupati baru #coblos nomor 3 #salam 3 jari #gampang diamprokan #panglima santri #pribumi #Bupati lelaki #Bupati berpeci #Menghapus Kemiskinan dan Pengangguran #Tegas berkarakter #Bupati lelaki Karawang #Cob;os pecinya

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | TOKO AGUNG 318
Copyright © 2011. CATUR MARGONO - All Rights Reserved
Template Created by CATUR MARGONO, Website Published by TOKO AGUNG 318
Proudly powered by Catur Margono